Sabtu, 31 Oktober 2015

Putri Wajo : "Freedom"

Putri Wajo (dua dari Kana) saat Nongkrong di Losari
"Sampai hari ini Pukul 23,45 WITA Gak, tapi justru saya lebih enjoy. Dan saya suka Kemerdekaan (Freedom) mecintai kebebasan banyak sekarang, "kata Putri Wajo dalam pesan Blackberry Masanger (BBM) jumat (30/1). Kata-kata itu seaakan ada didalam jiwa ini yang bertahun-tahun tak pernah aku ungkapkan. Kemerdekaan memang menjadi tujuan beberapa orang yang merasa tertekan oleh fenomena kehidupan ini.
 Tak tau lagi apa yang akan dikatakan, semua yang ada dihati ini seakan terwakili oleh ucapan dia (Lina Arsyad). Saya sebagai jurnalis bisa dibilang masing kacangan merasakan hal itu, setiap kali bertemu seseorang yang seolah itu menjadi teman hidupku seketika hilang oleh aturan yang menuntut hingga diatara pertemuan tidak bertemu adanya kecocokan.
 Indah ketika nada nyanyian dikala kami bersama menyayikan lagu kala itu seakan tak percaya saat memohon dalam setiap nyayian kepada yang memiliki bumi untuk dipersatukan nantinya. Tapi entahlah, yang pasti waktu akan menjawab semuanya, meski saat ini tiap detik, jam, hingga hari berfikir untuk bisa mendampingi putri ini, apalah daya jika yang memiliki alam ini tidak mengizinkan. Usaha dan tekad bulat akan kutamankan dalam niat agar usaha yang dilakukan tidak sia-sia.
 Jalan hidup memang sudah ada yang mengatur, jika ini pilihan yang baik akan kulaksanakan dengan baik dan rapi. Ragu memang saat aku menulis di blog ini, namun nyatanya bimbang dan ragu hilang ketika tulisan ini sudah dilaksanakan. "Aku mencintai kemerdekaan, menyukai kesederhanaan dan mengagumi keccerdasan,"katanya. Membacanya juga membuat saya berfikir dia adalah perempuan yang berbeda dimata saya yang ada dimuka bumi ini.
 Kuat, cerdas dan bertanggungjawab memang perbuatan yang sulit memang dilakukan oleh orang saat ini. Menyatukan kata-kata lebih gampang daripada mempraktikan. Dikeheningan malam aku berdoa bahwa pertemuan ini bukan kebetulan belaka, tuhan merencakan lain tentang apa yang kita tidak ketahui. Sebesar harapan sebesar kemampuan akan kucoba pertahankan, apa yang menjadi takdirku dan miliku akan kupertahankan dan kuperjuangkan karena itu adalah hal yang terindah jika apa yang diperjuangkan bisa membuahkan hasil yang sepadan.
 "sulit dan rumit bagian dinamika hidup", perjalanan yang liku hidup ini memang akan membawa kepada kita sadar bahwa jarak dan ruang yang tadinya tertutup bisa berubah 90 derajat. Apa yang kita nilai tidak mungkin bisa menjadi mungkin, sesuatu yang mungkin terjadi akan kalah rasa indahnya ketika sesuatu yang tidak mungkin menjadi kenyataan. Bimbang terkadang hadir, tapi rasanya akan hilang jika waktu menentukan.
 Walau berat, namun sejujurnya kurasakan ini akan ringan dan sangat ringan jika kita percaya bahwa allah berada disisi kita untuk menjadi sutadara kehidupan. "Sudah mau low ini hp listrik belum menyala" itulah kata yang terahir diBBM. Memang bukan yang terahir namun yang pertama kali kita berinteraksi dengan hangat. Ahirkata ini adalah sesuatu yang tak pernah aku duga sebelumnya hingga batin dan nurani ini serasa yakin dari sebelumnya. Pada ahirnya waktu juga yang akan bertindak.

Kamis, 15 Oktober 2015

Negeri Gajah Nan Megah



01 Juni 2015 adalah hari dimana pertama kali saya mengijakan kaki dan badan ini ke Negeri Gajah Thailand. Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta sekira pukul 12,00 WIB bersama rombongan dengan mengunakan thai airlines dan tiba di Bandar Udara Suvarnabhumi Bangkok Sekira pukul 15,00 WIB. Dan teryata perjalanan kami masih belum beres hari itu, karena menurut jadwal harus satu kali lagi menggunakan pesawat menuju daerah Chiang Mai (daerah utara Thailand red). Setelah menunggu pesawat sekira satu jam kami ahirnya melakukan perjalanan dari Bandar Udara Suvarnabhumi ke bandar udara Chiang Mai Internatioan Airport (CNX) pada pukul 16,00 waktu setempat (gak tau WIB soalnya disana kan Thailand).
 Setelah melakukan perjalanan satu jam pakai pesawat ahirnya kami menduduki sebuah hotel berbintang III (lupa nama hotelnya) tepat sekira pukul 20,00 waktu setempat. Dipagi hari tanggal 02 JUni kami mulai melakukan aktifitas seperti orang normal (lupa kalau kemarin juga normal). Di Chiang Mai kami melakukan ke daerah Bansa Lampang (kalau di Indonesia Provinsi mungkin) untuk berkunjung dengan ditemani sahabat orang asli Thailand. Setelah kami melakukan aktifitas kami dibawa kepenginapan yang jelas gak berbintang untuk sekedar melepas penat.
 Pada tanggal 03 Juni kami masih berkunjung di Chiang Mai dengan mendatangi Musium terkenal di Chiang Mai Paradise Chiang Mai. Setelah dirasa cukup kami langsung bergerak ke sebuah perbelanjaan yang ada di dekat bandar Udara Chiang Mai tujuannya macem-macem ada yang alasan sambil menunggu pesawat ada sekedar berbelanja dan lain-lain, soalnya pesawat kami untuk kembali ke Bandar Udara Suvarnabhumi Bangkok waktunya masih lama kalau kagak salah pukul 17,30 waktu setempat.
 Ada yang unik di pusat perbelanjaan di Chiang Mai selain harganya murah meriah dari pada di Bangkok dipusat perbelanjaan ini juga saya dan teman sekaligus guru (sebutin gak, ya udah sebutin dech. Namanya Rayadie tepatnya Akhmad Rayadie dari Jurnalis Pikiran Rakyat (PR) yang ikut kami) hampir ketinggal rombongan soalnya kami terlalu larut bejalan-jalan dipusat perbelanjaan terbesar di Chiang Mai. Mulai dari belaja Tas, krudung buat mamaku tercinta, baju dan asesoris itu yang membuat saya terlena.
 Untung saja pak Rayadie melakukan trik untuk kembali ketempat asal, triknya menayakan kepada orang asing yang gak pernah nyambung bahasanya sama sekali dengan menujukan barang asesoris (lucu sih tapi itu ilmu buat kalian yang kesasar di dalem pusat perbelanjaan jika pening heheh). Setelah lama mencari tempat asal ahirnya kami putuskan untuk keluar gedung itu dan melihat-lihat alhasil kami ketemu dengan rombongan lainnya.
 Pukul 16,00 waktu setempat sudah dekat, rombongan sudah berkumpul kemudian kami langsung lanjut masuk kebandara Chiang Mai menuju Bangkok. Setelah menempuh perjalanan satu jam kami ahirnya sampai di bangkok dan langsung menuju hotel berbitang V sekaligus yang bernama Pathumwan Princes Hotel. malam itu saya tidur dihotel yang kata orang hotel termahal di Thailand dengan tarif 20,000 Bath atau setara Rp4juta Semalam (deuhh gak tau benar atau tidak angkanya heheh).
 Pada tanggal 04 Juni 2015 kami langsung dibawa ke daaerah Khawong Saraburi Thailand barat untuk melakukan aktifitas. Disana kami dibawa kesebuah tempat yang indah (tapi lebih indah Lampung Indonesia sih wkwkwk) ya tempat Gajah-gajah melakukan kegiatan. Berbagai kegiatan disana kami lakukan dengan suka cita soalnya panas terasa menyengat. Usai lelah kami dibawa ke sebuah penginapan yang sederhana dan disana tidur santai sampai pagi.
 Pagi tanggal 05 Juni kami langsung bergegas ke Kota Bangkok kembali 08,00 waktu setempat, setelah melakukan perjalanan darat selama dua jam ahirnya kami tiba ditempat tujuan, langsung saja melakukan aktifitas seperti biasa dan berujung ke Hotel berintang yang pas tanggal 03 didatangi. Tau waktu itu waktu terahir rekan kami orang Thailand mengajak kami ke sebuah tempat makan diner yang special sekali, gak tau tempatnya apa yang pasti kami makan aja diatas perahu pery pada saat senja dengan menyusuri sungai besar. Setelah dirasa cukup ahirnya kami lelah juga dan kembali kehotel untuk terahir kalinya karena besok pagi pake banget kami diusir (abis waktu kerjanya) balik lagi ke Indonesia Raya Negeri Tercinta pokoknya. Kerena sadar waktu malam itu malam terahir kami di Thailand kami langsung melakukan belanja ke tempat perbelanjaan yang lokasinya berdekatan dengan hotel Princes saking berdekatan hotel dan pusat perbelanjaan sangat dekat. Disana kami kembali mengubek ngubek pusat perjelanjaan dengan sekuat hati untuk oleh oleh untuk orang tanah air. Setelah cukup kami ahirny kembali ke hotel yang kucinya pake kartu ajaib (padahal sama aja di Bandung juga ada wkwkwk). Pagi tepat pukul 05,00 WIB kami langsung cabut ke Bandara Suvarnabhumi dan terbang ke Indonesia lagi. (Udah dulu dech sebenarnya banyak cerita detailnya tapi keburu malas ngetiknya, ini juga dibikin pada bulan 16 Oktober 2015 jadi yang detailnya sudah lupa heheh). Eh lupa dari tadi saya gak perkenalkan diri nama saya Handi Salam, kesana (Bangkok) atas dasar undangan dari Semen Jawa atau SCG. Makanya saya akan ucapkan terima kasih kepada pihak SCG yang sudah menggangap kami seorang tamu negara, terima kasih juga kepada General Manajer saya Untung Bachtiar, SE teman teman sekantor dan semua yang mendukung saya. khusunya kepada dokter saya dech yang ngasih obat selama saya disana.